E-service
a.
E-learning
Sistem
pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris:
Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam
proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk
dengan manis di ruang kelas
untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung.
E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu
saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program
pendidikan.
E-learning adalah
pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan atau internet.
e-learning
memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di
kelas. e-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran
berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line
baik melalui jaringan lokal maupun internet, Distribusi secara off-line
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi
dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui
media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan
belajar di tempat di mana dia berada.
b.
E-library
Electronic
Library atau perpustakaan elektronik atau juga dikenal dengan perpustakaan maya
adalah sebuah sistem informasi yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), pengelolaan, pelayanan serta penyediaan (akses)
informasinya dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronis yang berupa
komputer. Jika dalam perpustakaan konvensional, bahan-bahan pustaka tersimpan
dalam rak-rak penyimpanan dengan kodifikasi (DDC = Dewey Decimal
Classification), tersedia meja/laci katalog untuk penelusuran bahan pustaka,
ada bagian sirkulasi, ada ruang baca, dan lain-lain. Dalam perpustakaan
elektronik, komponen-komponen tersebut tetap ada dalam pengertian tersedia
tetapi tidak hadir dalam bentuk fisik (disebut maya) yang umumnya ada dalam
perpustakaan konvensional. Perpustakaan elektronik merupakan provider atau
penyedia informasi, transaksi atau layanan informasinya bersifat elektronik,
serta menyediakan bahan-bahan pustaka (item) selain dalam bentuk data
elektronik juga dalam bentuk yang lain seperti yang umumnya ada dalam
perpustakaan konvensional.
c. E-Government
Ø Fenomena
1. E-Government merupakan salah satu sektor pengembangan ICT yang berjalan
lambat tidak signifikan dgn besarnya biaya yg sudah dikeluarkan negara.
2. Faktor politis dan moril menyumbang cukup besar thd tidak signifikannya
dana yg sudah dikeluarkan dgn hasil yg diharapkan.
3. Otonomi daerah & lemahnya kebijakan nasional di bidang e-gov
menyebabkan kesenjangan perkembangan egov antar daerah.
Perbedaan
kemampuan SDM, finansial, komitment pimpinan, ketentuan hukum daerah, pengaruh
rekanan, moril dan politik menyebabkan makin lama kesenjangan antar daerah
makin lebar.Ego sektoral menyebabkan terjadinya duplikasi database, sehingga data
produk pemerintah cenderung kurang dipercaya.Kebijakan mengambang Pemerintah
Pusat mengakibatkan Pembangunan & pengembangan database nasional
makin sulit diwujudkan
Ø Manfaat e-government
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya
(masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan
bernegara;
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan
(bebas KKN);
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan
interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan
aktivitas sehari-hari;
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan
tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai
perubahan global dan trend yang ada; dan
· d. E-ticketing
E-ticketing
atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses
penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen
berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic
ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai
bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang
hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih
mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET)
adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan
penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir
kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam
membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web Kingston Council.
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web Kingston Council.
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.
· e. E-KTP
e-KTP
adalah singkatan dari KTP Elektronik, merupakan program pemerintah
untuk menggantikan KTP konvensional. Fungsi e-KTP adalah agar
pendataan penduduk Indonesia menjadi lebih seragam. Dalam pelaksanaannya,
penduduk hanya boleh memiliki 1 buah e-KTP saja. KTP elektronik ini berlaku
untuk seumur hidup, dan anda hanya perlu 1 kali membuatnya.
Fungsi
e-KTP tidak
ada bedanya dengan KTP, yaitu untuk mengurus surat-surat penting seperti, SIM,
NPWP, Sertifikat tanah, STNK, dsb. Proses pengenalan identitas e-KTP tidak lagi
menggunakan cara manual, melainkan melalui cara elektronik. ID penduduk akan
dikenali melalui pemindai biometrik, yang disesuaikan dengan karakteristik si
pemegang e-KTP. Beberapa teknik pemindai biometrik digabungkan menjadi satu
untuk memberikan hasil yang lebih akurat, diantaranya pendeteksi sidik jari,
bentuk wajah, bentuk gigi, retina mata, serta DNA.
· f. E-Services
Sistem Layanan
Elektronik atau E-layanan (bahasa Inggris: Electronic Services disingkat E-Services)
merupakan satu aplikasi terkemuka memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di daerah yang berbeda. Namun,
definisi yang tepat dari layanan elektronik sulit didapat sebagian peneliti
telah menggunakan definisi yang berbeda untuk menggambarkan layanan elektronik.
Meskipun definisi ini berbeda, dapat dikatakan bahwa mereka semua sepakat
tentang peran teknologi dalam memfasilitasi pelayanan yang membuat mereka lebih
dari layanan elektronik.
Menurut Rowley
(2006) layanan elektronik di definisikan sebagai: "... perbuatan, usaha
atau pertunjukan yang pengiriman di mediasi oleh teknologi
informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur layanan e-tailing,
dukungan pelanggan, dan pelayanan ". Definisi ini mencerminkan tiga
komponen utama- penyedia layanan, penerima layanan dan saluran pelayanan
(yaitu, teknologi). Misalnya, sebagai
yang bersangkutan untuk layanan elektronik publik, badan publik adalah penyedia
layanan dan warga negara serta bisnis penerima layanan. Saluran pelayanan
adalah persyaratan ketiga dari layanan elektronik. Internet adalah saluran utama dari layanan elektronik
pengiriman sementara saluran klasik lainnya juga dipertimbangkan.(misalnya telepon, call center,
kios publik, telepon genggam,televisi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar